Minggu, 02 Desember 2012

Teknologi Augmented Reality dan Manfaatnya

Sebelum membahas lebih jauh tentang teknologi Augmented Reality ini, ada baiknya kita mengetahui dulu apa itu Augmented Reality? Menurut Wikipedia, Augmented Reality atau (AR) adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi atau tiga dimensi kedalam sebuah lingkungan nyata (tiga dimensi) lalu memproyeksikan benda-benda tersebut dalam waktu nyata. Hmmm… ribet yah? Oke sederhananya aja deh, AR adalah suatu teknologi yang dapat memunculkan benda-benda maya (digital) kedalam bentuk yang terkesan nyata.
Media yang biasa digunakan untuk memvisualisasikan teknologi AR adalah Head Mounted Display (HMD), Virtual retina display, atau bisa juga menggunakan handheld/gadget canggih yang mensupport teknologi ini. Salah satu contoh alat yang menggunakan teknologi AR adalah kacamata pintar Google yang baru-baru ini dirilis. Pernah juga mimin tweet disini masih pada inget kan? Hehe..
HMD (kiri), VRD (tengah), dan gadget dengan teknologi AR (kanan)
Keren min, tapi emang buat apa sih teknologi semacam itu? Tentu banyak dong kegunaannya. Nih beberapa contohnya:
  1. Di bidang kesehatan, para dokter bisa melakukan bedah virtual dengan mewujudkan visualisasi tubuh pasien kedalam augmented reality.
  2. Di bidang design industry, udah jelas kan? Kita bisa menampilkan suatu design produk kedalam bentuk AR sebagai visualisasi bentuk nyata yang nantinya akan dibuat.
  3. Bidang hiburan, kebayang kan serunya main game FPS atau RPG dengan teknologi AR ini? Apalagi kalau menggunakan media head mounted display dan semacamnya… wuiiih!
  4. Belanja online akan semakin meyakinkan karena kita udah bisa mencoba produknya walaupun hanya dalam bentuk AR.
  5. Navigasi/GPS juga semakin akurat kalau petanya bisa divisualkan ke bentuk nyata.
Selain contoh-contoh diatas, tentunya masih banyak lagi kegunaan AR lainnya. Di bidang elektro dan komunikasi sendiri pasti akan sangat banyak manfaatnya. Membuat simulasi sirkuit elektronik dengan AR, atau mungkin mewujudkan komunikasi 3D dengan menggunakan AR… wah pasti keren banget ya!
Hmm.. sekarang udah pada tau kan tentang teknologi AR ini? Prediksi mimin nih, kira-kira beberapa tahun yang akan datang, teknologi AR pasti sudah menjadi teknologi yang bisa digunakan oleh umum, sebab banyak manfaatnya dan sangat membantu kehidupan manusia. Bahkan sekarang beberapa smartphone sudah memiliki aplikasi yang dapat dikatakan sudah menggunakan teknologi AR loh, contohnya, bagi pengguna smartphone android merk S**sung atau L*, pasti tau aplikasi yang namanya ‘Layar’ kan? (yang nggak tau, silakan googling hehehe..) Nah, itupun sebenarnya sudah termasuk dalam kategori teknologi AR loh….
Sekilas, memang topik ini terlihat cocoknya untuk teman-teman Teknik Informatika ya… Tapi tidak menutup kemungkinan bagi kita mahasiswa Fakultas Elektro & Komunikasi untuk mengembangkan teknologi ini. Buktinya, beberapa mahasiswa FEK juga pernah loh memilih topik AR ini sebagai tugas akhirnya.

Pengertian Augmented Reality

Pengertian



Augmented Reality

Ronald T. Azuma (1997) mendefinisikan augmented reality sebagai penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam waktu nyata, dan terdapat integrasi antarbenda dalam tiga dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam dunia nyata. Penggabungan benda nyata dan maya dimungkinkan dengan teknologi tampilan yang sesuai, interaktivitas dimungkinkan melalui perangkat-perangkat input tertentu, dan integrasi yang baik memerlukan penjejakan yang efektif.
Selain menambahkan benda maya dalam lingkungan nyata, realitas tertambah juga berpotensi menghilangkan benda-benda yang sudah ada. Menambah sebuah lapisan gambar maya dimungkinkan untuk menghilangkan atau menyembunyikan lingkungan nyata dari pandangan pengguna. Misalnya, untuk menyembunyikan sebuah meja dalam lingkungan nyata, perlu digambarkan lapisan representasi tembok dan lantai kosong yang diletakkan di atas gambar meja nyata, sehingga menutupi meja nyata dari pandangan pengguna.

Virtuality Continuum

Virtuality Continuum oleh Milgram dan Kishino (1994).Milgram dan Kishino (1994) merumuskan kerangka kemungkinan penggabungan dan peleburan dunia nyata dan dunia maya ke dalam sebuah kontinuum virtualitas. Sisi yang paling kiri adalah lingkungan nyata yang hanya berisi benda nyata, dan sisi paling kanan adalah lingkungan maya yang berisi benda maya.
Dalam realitas tertambah, yang lebih dekat ke sisi kiri, lingkungan bersifat nyata dan benda bersifat maya, sementara dalam augmented virtuality atau virtualitas tertambah, yang lebih dekat ke sisi kanan, lingkungan bersifat maya dan benda bersifat nyata. Realitas tertambah dan virtualitas tertambah digabungkan menjadi mixed reality atau realitas campuran.